blabla

Now it's not the time to cry, now it's time to find out why ...

Pages

9.7.10

Tentang Masa Lalu

Banyak hal yang bisa diubah oleh manusia, kecuali satu hal, yaitu masa lalu. Ya masa lalu. Masa lalu hanya terjadi sekali dan tidak akan terulang. Itu adalah sesuatu hal yang pasti. Kecuali kita punya sebuah alat bernama mesin waktu seperti yang ada di film yang sering kita tonton waktu kecil (mungkin juga sekarang masih) Doraemon. Jika kita punya itu bisa saja kita mengubah semua yang pernah terjadi di masa lalu. Apapun bisa kita ubah, dari hal kecil seperti kita ingin menukar baju yang kita beli, atau hal yang agak besar seperti kita ingin pindah jurusan kuliah, atau mungkin sebuah dosa atau kesalahan yang jika kita punya mesin waktu dan kita kembali ke saat dosa atau kesalahan itu dilakukan, kita menjadi tidak berbuat dosa atau kesalahan tersebut. Hal itu adalah lumrah dan wajar jika manusia melakukan dosa dan kesalahan. Dalam doanya pun manusia sering meminta hingga berteriak kepada Tuhannya agar diberi kesempatan kedua untuk memperbaiki dosa atau kesalahan yang pernah dibuatnya, agar diampuni dosa-dosanya, dan ketika semua itu belum cukup kata-kata yang mereka ucapkan selalu sama dan beriringan, “seandainya kau kembalikanku ke masa lalu ya Tuhan, aku janji tidak akan melakukan perbuatan itu, maka tolonglah aku dengan segala kuasa-Mu, kembalikanlah aku ke masa itu, agar aku mempunyai kesempatan kedua untuk menghindari dosa itu dan tidak lagi melakukan kesalahan seperti dulu”.


Tapi semua itu seakan utopis jika yang terjadi adalah kita hidup di dunia kenyataan, dimana kembali ke masa lalu adalah sesuatu yang mustahil diwujudkan. Kita hanya bisa pasrah bahwasanya kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Kita harus terima itu. Terima bahwa masa lalu yang kita punyai mungkin adalah sesuatu yang menyedihkan buat kita, dan kita malu atau tidak mau menerima hal itu. Tapi sebaik atau sepandainya kita menghindar dan berusaha melupakan toh itu adalah hal yang mutlak ada pada diri kita. Seperti terpendam di dalam sekujur tubuh kita hingga membuat kita mati rasa dan selalu menghantui setiap langkah kaki kita beranjak, kemanapun kita akan pergi. Jadi apapun yang kita lakukan dan usahakan, masa lalu tersebut adalah kepunyaan kita, milik kita, dan tidak ada seorangpun yang bisa merubahnya.

Kadang kala kita kagum, suka, bahkan cinta dengan seseorang. Tapi ketika kita tahu dan mendengar masa lalunya, kita menjadi berubah pikiran. Dari kagum menjadi jijik, dari suka menjadi mual, dan dari cinta menjadi benci. Lalu apakah yang salah dengan hal seperti itu? Kita yang tidak suka dengan dirinya ataukah karena ada masa lalu yang mengendap di dirinya? Jika itu yang terjadi apa yang harus kita lakukan? Meninggalkannya begitu saja tanpa memberikan ruang baginya untuk menjelaskan asal-usulnya bahwa dia yang sekarang bukanlah seburuk dia dengan masa lalunya. Sifat dasar manusia yang penuh cinta kasih serta merta hilang begitu saja ketika mengetahui bahwa tidak semua yang ada di dunia ini adalah indah, tetapi ada juga yang muram, gelap, pucat, dan tidak berwarna. Tapi bukanlah keindahan yang sebenarnya ada di situ? Keindahan yang sebenarnya muncul ketika kita saling menghargai kesempurnaan dan ketidaksempurnaan kemudian merangkumnya menjadi satu menjadi sesuatu yang keindahan. Karena kesempurnaan sejati hanyalah milik Tuhan, kita manusia hanya kebagian ketidaksempurnaannya saja, tidak ada yang lebih.

Jadi, apa yang harus kamu kuatirkan dengan masa lalu? Jika hal itu hanya membuat hidupmu tidak nyaman sepanjang detik demi detik yang terus berlalu. Masa lalu hanya akan membuat beban di dalam diri. Jika kita tidak merelakan dan mengiklaskannya untuk pergi, kita tidak akan mempunyai kekuatan untuk menjalani hari sekarang. Dan ketika kita tidak punya kekuatan untuk menjalani hari sekarang entah apa yang harus kita perbuat untuk menjalani masa depan. Karena sesungguhnya masa depanlah yang harus kita pikirkan. Dengan memikirkan masa depan, kita menjadi tahu apa yang harus kita perbuat di masa sekarang sebagai bekal menjalani hari-hari kemudian. Dan ketika kita sudah mencapai tahap seperti itu, masa lalu hanya tinggal kenangan yang tidak lagi penting untuk dipusingkan.
Nb : ini untuk semua orang yang benci masa lalu

6:58 PM, 9 Juli 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar