blabla

Now it's not the time to cry, now it's time to find out why ...

Pages

14.7.10

Tas Mobil

Aku menyebutnya tas mobil. Warnanya dominan hitam dan putih, dengan kancing yang besar di setiap bagian ruangnya. Kenapa aku memberinya sebutan tas mobil? Ya memang karena bentuknya seperti mobil. Bagian yang berwarna hitam merepresentasikan kap nya, pintunya, atapnya, bagasinya. sedang bagian yang berwarna putih merepresentasikan kaca jendela depan, samping, hingga belakang. Sedang kancing yang bulat dan besar itu adalah bagian ban dan lampu depan. Hampir mirip seperti mobil bentley yang jadul dimana bagian depan samping kiri-kanan terdapat lampu yang bentuknya besar dan bulat. Itulah kenapa aku mnyebutnya tas mobil.



Sebenarnya hanya aku saja yang menyebutnya tas mobil.Orang lain tidak ada. Yang punya selalu tidak setuju jika aku memanggilnya tas mobil. Karena bagi dia itu adalah tas kebanggaannya. Seperti juga dia dulu dengan bangga bercerita padaku dengan asal muasal dia memilikinya, bahwa tas itu adalah tas Distro, dibelikan temannya di Bandung dengan merek Anti Beauty.Dia sangat bangga akan hal itu.

Aku pernah melihatnya untuk pertama kali saat dia memakai tas itu. Mungkin sekitar akhir tahun 2007 kalau gak awal 2008. Ketika dia berpapasan denganku saat menyusuri lorong gedung kuliah. Bagiku dia sangat lucu dengan tas itu. Membuatku tertawa terkekeh-kekeh di dalam hati. Bukan aneh, bukan pula karena dia buruk memakai itu. Tapi karena memang lucu. Lucu yang membuat ketagihan. karena aku tidak bosan melihatnya. Bahkan ketika aku berjalan di belakangnya tas itu yang pertama kali akan kulihat lebih dulu. Aku lihat dengan penuh keseriusan. Dan akhirnya aku menamainya dengan tas mobil, karena bentuknya seperti mobil. Karena aku yang menamainya maka aku yang meresmikannya sendiri, aku yang potong pitanya,dan aku yang membuat sendiri tumpengnya. Tas mobil, ya itu nama resmi bagi tas yang sering membuatku ketawa-ketiwi sendiri dalam hati.


Sekarang beberapa tahun berlalu tas itu ada di kamarku. Dulu padahal sering kulihat dan kuamati hingga buatku ketawa-ketiwi. Sekarang dia ada di kamarku, menemaniku hari demi hari selama dua bulan ini. Banyak tugas yang kubebankan pada dia, terkadang dia menjadi tempat aku membawa laptop, kadang juga dia ku ajak jalan-jalan mengelilingi keramaian, akhir-akhir ini dia juga sering berada di rumahku ketika aku pulang ke Solo, di dalam stasiun, di dalam kereta, hingga aku berjalan seorang diri dia yang menemani. Memang sungguh aneh, dulu dia adalah milik orang lain yang bukan siapaku. Sekarang orang itu menjadi milikku dan orang itu menitipkan tas mobil ini padaku. Sekarang belum dua minggu sejak orang itu menitipkan tas mobil kepunyaannya. Dan aku sudah berharap semoga aku sesegera mungkin mengembalikan tas mobil ini. Bukan karena aku tidak mau lagi merawatnya, bukan pula karena aku sudah bosan membawanya, tidak bukan itu. Aku hanya ingin sesegera mungkin mengembalikannya dengan tujuan agar aku bisa bertemu orang pemilik tas ini. Aku ingin segera bertemu dengannya karena aku sudah sangat merindukannya. Benar-benar merindukannya. Aku ingin kembali melalui hari-hari bersamanya dengan tas mobil ini sebagai pihak ketiga. Semoga orang itu segera kembali dan tak mau lagi pergi menitipkan tas mobil ini.


15 Juli 10, 1:06 am

Tidak ada komentar:

Posting Komentar