blabla

Now it's not the time to cry, now it's time to find out why ...

Pages

6.7.10

Jumat, 18 Juni 2010, 2:26 pm

Jumat, 18 Juni 2010, 2:26 pm
to sweetest person in my heart
Hari ini aku diliputi keharuan. Bukan keharuan yang menjurus kesenangan, tapi lebih ke arah kesedihan. Membayangkan perpisahan ternyata berat buatku. Seperti perpisahan-perpisahan yang lalu, rasanya masih tetap sama, masih tidak mengenakkan. Bumbu – bumbu ini semakin terasa ketika suasana sekitar ikut menguatkan aroma. Langit yang mendung menambah suasana hati menjadi pucat pasi. Aku sudah terbayang hidup 2 bulan tanpa dirimu. Benar-benar tanpa bisa melihatmu, menyentuhmu, merasakan hangat pandangan matamu, merasakan nyaman berada di sampingmu, berbicara denganmu hingga berbagi gelak tawa bersamamu.



Aku sudah terbayang saat-saat itu. Ingin rasanya waktu kuputar kembali saat masih ada kesempatan buatku melarangmu pergi ke pulau itu. Agar aku bisa mengurangi jarak perpisahan antara aku dan kamu, tidak sejauh jika kau tetap pergi ke pulau itu. Agar aku bisa mengunjungimu tiap beberapa waktu untuk memastikanmu tetap baik-baik saja dan mengobati rasa kangenku. Karena harus kuakui aku ternyata tidak lebih kuat darimu dalam menahan rasa rindu. Aku adalah orang psikosomatis dan pesimistis melihat kenyataan jika akhirnya berujung menyakitkan. Aku tidak mau mengalami kegagalan karena sudah banyak kegagalan yang dating ke diriku.
Tapi jika aku melakukannya. Apakah itu benar buatku? Buatmu? Dan buat hubungan kita? Apakah aku harus menahan kepakan sayapmu untuk belajar terbang, padahal kau punya sayap yang kuat yang bisa membawamu untuk tidak sekedar terbang rendah tapi terbang tinggi? Apakah aku harus takut dengan ancaman atas keadaan padahal jika berusaha sekeras hati untuk melewatinya semua itu tidak akan berarti apa-apa? Tidak. Aku bukan orang seperti itu. Aku tidak ingin jadi penakut dan menyerah pada keadaan. Aku ingin menjadi orang yang kuat. Agar aku bisa melindungimu, menghapus tangismu, membahagiakanmu, mengayomimu agar kau juga merasakan hal yang sama. Dengarlah Sayangku, satu kekhawatiranku adalah semua ini akan menjadi berbeda ketika kita kembali bertemu setelah terpisah 2 bulan. Aku takut hubungan kita akan berbeda, kau menjadi berbeda, dan aku juga berbeda. Aku adalah orang yang mengagungkan perubahan, tapi dalam hal hubungan aku takut mengalaminya. Aku takut jika karena hal itu kita terpisah.
Aku harap semua yang kutakutkan ini adalah sesuatu yang bukan kenyataan. Dan aku harap tidak ada yang berubah setelah 2 bulan itu. Semoga ini hanyalah kerinduan yang wajar dengan pasangan yang dicintai akan adanya keharusan untuk berpisah sementara. Semoga kepercayaan yang telah ada pada diri kita menjadi kekuatan untuk mengalahkan segala prasangka buruk yang aka nada nantinya. Aku mencintaimu Kekasihku, dan tidak ingin ada perpisahan di antara kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar