blabla

Now it's not the time to cry, now it's time to find out why ...

Pages

10.2.12

Bising

Mendengar lagi sebuah cerita tentang percintaan yang tidak kesampaian. Cinta yang berhenti di tengah jalan. Entah karena sesuatu yang wajar atau karena salah satu pihak melakukan pengkhianatan. Di jaman yang modern ini kepercayaan sulit ditemukan. Kepercayaan yang di dalamnya murni tanpa sebuah kepentingan. Sesuatu yang benar – benar tulus penuh dengan pengharapan dari kedua belah pihak. Segala keindahan yang pernah kita dengar dari Bapak dan Ibu kita semasa anak –anak. Saat mereka bercerita tentang indahnya dunia mereka dahulu dimana orang – orang saling mengenal, akrab, bersahabat, menyapa satu sama lain, kebersamaan dipupuk dengan hangat. Semua begitu indahnya kita dengarkan seperti sebuah simfoni klasik yang menenangkan.


Sekarang semuanya bertolak belakang. Tidak ada lagi keindahan yang kita rasakan. Kita beranjak dewasa dengan kondisi masyarakat yang terasing. Korupsi, narkoba, kerusuhan, video porno, seks bebas, alcohol, gadget yang beraneka rupa datang tiada henti menyerbu ibu pertiwi. Selalu penuh dengan berita kontroversi tiap melihat televisi. Uang dan jabatan menjadi penguasa sejati. Norma – norma kehidupan yang sebelumnya menjadi budaya luhur terpinggirkan demi isi perut masing - masing. Semuanya terasa mudah. Sumpah jabatan yang didengungkan di bawah kitab suci menjadi tidak berarti. Haram menjadi halal. Bisa mendapatkan uang dengan cara kotor adalah sebuah kebanggaan. Selalu seperti itu. Disini. Di tempat ini. Di kota ini. Di Negara ini.

Mataku lelah melihat ketidak –adilan …….
Telingaku bising mendengar suara – suara sumbang …..
Hidungku terus mencium bau busuk kemunafikan ….
Mulutku capek berteriak tapi tidak ada yang menyahut …
Kepalan tanganku sampai berdarah ….
Dan kedua kakiku telah berhenti melangkah..



Apalagi yang akan kita punyai dan banggakan yang bisa kita ceritakan untuk anak cucu kita????

Semoga kita bisa mempunyai sesuatu yang bisa kita ceritakan untuk anak cucu kita . . . . . .



Samarinda, 10 Februari 2012, 23:45 WITA

1 komentar:

  1. jujur, aku baru sadar nih. ternyata temen semasa SMAku Andi Permana adalah seorang penulis dan penyair sejati. peka dengan keadaan sekitar, dan mampu menuangkannya dalam bentuk tulisan. hhe

    di blog ini aku liat sisi lain dari dirimu kawan. :)

    BalasHapus